A Comprehension Transfer of Wahabiyah in Pengajian System in Dayah Tradisional Aceh
Abstract
Wahabiyah which is claimed as a heretical ideology since it is not in line with Ahlul Sunnah Wal Jamaah stated by Tengku (ustad) in Pesantren become the research area in this study. This ideology is presumably from some acts of worship suh as not reading Qunut during Shubuh prayer and doing eigtht-rak’ah tarawih prayer. Furthermore, Wahabi is also pinned on to someone who does not participate in celebrating Prophet Muhammad birthday (Maulid Nabi). This tradition is celebrated in 4 months consecutively in the form of kenduri (thanksgiving by bringing rice and some dishes to the mosque). Someone is appointed when she/he meets the requirements in which explained by the teacher in Pengajian. The problem lies when santri spontaneously labels everyone who does not follow rules of Ahlul Sunnah Wal Jamaah as Wahabi, including Muhammadiyah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abu Bakar Atjeh, Salaf, (Jakarta: Permata, 1970).
Ahmad Hanafi, Pangantar Theology Islam, (Jakarta: Mutiara Sumber Widya Jakarta, 1995).
Ahmad Shidqi, “Respon Nahdlatul Ulama (NU) Terhadap Wahabisme dan Implikasinya Bagi Deradikalisasi pendidikan Islam”, dalam Jurnal Pendidikan Islam, Vol. II, No. 2, (2012).
Ahmad Syafi’i Maarif, Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan: Sebuah Refleksi Sejarah, (Bandung: Mizan, 2009).
Ali Mudhofir, Kamus Teori dan Aliran dalam Filsafat dan Teologi, (Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 1996).
Bisri M. Jaelani, Ensiklopedi Islam (Yogyakarta: Panji Pustaka, 2007).
Hamid Algar, Wahabisme: Sebuah Tinjauan Kritis, (Jakarta: Yayasan Abad Demokrasi, 2011).
Harun Nasution, Ensiklopedi Islam Indonesia IAIN Syarif Hidatullah, (Jakarta: Djambatan, 1992).
Harun Nasution, Islam Rasional: Gerakan dan Pemikiran, (Bandung: Mizan, 1995).
Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-aliran, Sejarah, Analisa Perbandingan, Cet. V, (Jakarta: UI-Press, 1986).
Herry Muhammad, dkk., Tokoh-Tokoh Islam Yang Berpengaruh Abad 20, (Jakarta: Gema Insani, 2006).
M. Hasbi Amiruddin, Menatap Masa Depan Dayah di Aceh, (Banda Aceh: PENA, 2008).
M. Imdadun Rahmat, Arus Balik Islam Radikal (Transmisi Revivalisme Islam Timur Tengah ke Indonesia), (Jakarta: Erlangga, 2002).
M. Sufyan Raji Abdullah, Mengenal Aliran-Aliran dalam Islam dan Ciri-Ciri Ajaranya, (Jakarta: Pustaka Al-Riyadh, 2006).
Maryam Jamilah, Para Mujahid Agung, Terj. Hamid Lutfi A.B, Cet. II, (Bandung, Mizan 1976).
Muhammad Ahmad, Tauhid Ilmu Kalam, (Bandung: Pustaka Setia, 1998).
Mustofa Muhammad Asy-Ayak’ah, Islam Tidak Bermazhab, Terj. A.M. Basalamah, (Jakarta: Gema Insani Press, 1994).
Nur Khalik Ridwan dan M. Nur Hasyim, Demoralisasi Khittah NU dan Pembaruan, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2004).
Nurcholis Madjid, Tradisi Islam: Peran dan Fungsinya dalam Pembangunan di Indonesia, Cet. II, (Jakarta: Paramadina, 2008).
Sri Suyanta, “Idealitas Kemandirian Dayah”, dalam Jurnal Ilmiah Islam Futura, Vol. XI, No. 2, (2012).
Stoddard, Lothrop, Dunia Baru Islam, Terjemahan oleh Panitia Penerbit, (Jakarta: t.p, 1966).
Syahrin Harahap dan Hasan Bakti Nasution, Esiklopedi Akidah Islam (Jakarta: Kencana, 2003).
Syekhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Kitab Tauhid, Terj. Yusuf Harun, (Jakarta: Yayasan Al-Sofwa, 2007).
Tim Penulis, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2005).
DOI: https://doi.org/10.18326/mlt.v4i1.35-52
Refbacks
- There are currently no refbacks.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
Jl. Nakula Sadewa V No. 9, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50722
Lt. 2 Gedung Skretariat Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora